Sejarah Perkembangan Karaoke

Kata “ karaoke” berasal dari “kara” yang berarti ‘kosong’ dan “oke” yang merupakan bentuk pendek dari “orkestra”. Kepopuleran karaoke sekarang ini tak bisa lepas dari asal usul lahirnya entertainment yang berbasis pada lagu kosong ini.
Pertama muncul di Kobe, Jepang, pada awalnya karaoke merupakan sekadar hiburan ringan yang biasa disajikan para pebisnis Jepang selepas jam kantor atau saat menjamu klien. Berkat kepiawaian karaoke yang bisa menetralisir perasaan stres dengan cara bernyanyi, hiburan ini pun berkembang ke arah yang lebih massal. Maka dikenalah tempat-tempat khusus berkaraoke.

Bukan hanya di Jepang, tren tempat berkaraoke juga merambah negara-negara lain, termasuk di Indonesia. Bahkan, hiburan ini menjadi jenis hiburan yang paling disenangi di Korea. Belakangan, negara inilah yang paling “rajin” memasarkan produk karaokenya ke Indonesia.Produk-produk karaoke yang semakin canggih (hi-end) memungkinkan hiburan ini tak lagi hanya bisa didapati lewat tempat-tempat khusus berkaraoke. Kini, kualitas dan nuansa yang sama sudah dapat dipindahkan ke dalam rumah. Tak jauh beda dengan tren home theater, sistem karaoke di dalam rumah sudah menjadi perangkat wajib bagi para penggemar karaoke.

Boleh dibilang, produk karaoke kembali bersinar setelah munculnya player karaoke yang mampu memutar lagu kosong dalam kuantitas ribuan, saat yang tepat di saat media VCD atau DVD karaoke dianggap kurang variatif dan akomoditif.Player karaoke dengan ribuan lagu umumnya menyimpan data dalam file Midi atau MP3 yang kemudian di-compress dalam sebuah CD. Satu CD sanggup menyimpan hingga 30.000 lagu atau lebih. Yang namanya Midi atau MP3, sudah pasti suaranya kurang sebobot CD audio khusus karaoke.

Namun, seiring dengan perkembangan pesat di teknologi amplifier, speaker, dan mikrofon yang mengkhususkan diri di bidang ini, maka kendala itupun semakin bisa teratasi.Tren ribuan lagu dalam satu keping CD ditindaklanjuti dengan kemunculan player yang juga mengusung kapasitas serupa. Bedanya, model yang ini tidak mem-butuhkan CD di dalamnya, tetapi menge-depankan hard disk. Hard disk dapat merekam lagu karaoke dari VCD/DVD/CD. Jika ingin berkaraoke, tak perlu meng-gunakan CD lagi, melainkan cukup di-download lewat hard disk.

Keunggulan produk macam ini adalah pemiliknya dapat merigoleksi lagu sesuai selera. Namun ada kelemahan, yaitu ia harus mencari CD aslinya dulu untuk di-copy di dalam hard disk. Sejauh ini, player ber-hard disk ini memang masih seperti sekadar perpustakaan. Sebab selain CD karaoke, hard disk-nya pun dapat dipakai sebagai media penyimpanan film atau lagu-lagu favorit.

Selain itu, kemunculan mikrofon karaoke juga layak jadi perhatian. Produk seperti ini membuktikan kalau menyanyi memang aktivitas yang menyenangkan, meski dengan cara yang sederhana sekalipun.

Seperti halnya player dengan kemampuan memutar CD ribuan lagu, mikrofon ini juga dilengkapi chip yang berfungsi memutar lagu yang ada di memory (hard disk) yang letaknya juga di bodi mikrofon tersebut. Selain itu, mikrofon ini juga dilengkapi menu pilih (remote). Pokoknya untuk urusan yang praktis, produk ini paling tepat .Perkembangan player karaoke, diikuti dengan perkembangan produk lain yang membangun sistem ini. Seperti yang telah dibicarakan sebelumnya, amplifier, mikro­fon, dan speaker merupakan perangkat yang penting diperhatikan untuk mendapatkan nuansa sistem karaoke profesional ke dalam rumah.

Namun selain itu, ada satu lagi yang penting, yaitu akustik ruang. Tak jauh beda dengan sistem home theater, sistem karaoke pun membutuhkan akustik ruang yang memiliki kemampuan menyerap dan memantulkan suara.Dengan demikian, secara keseluruhan sistem ini mernbuat Anda, pengguna karaoke rumahan, menjadi betah dan merasa menjadi bintang di rumah sendiri

Sejarah Karaoke sumber lain

Andai saja sang Gitaris band yang biasa manggung di sebuah bar di kota Kobe itu tidak berhalangan, maka kita mungkin tidak akan mengenal salah satu ikon perkembangan dunia musik, yaitu Karaoke..

Suatu malam, di awal tahun 70-an, sebuah band yang biasanya mengisi pertunjukan di sebuah bar di kota Kobe Jepang kelabakan. Pasalnya, saat akan mentas,sang gitaris tidak juga muncul, sementara para pengunjung sudah nggak sabar untuk menikmati hiburan.

Akhirnya setelah berembuk dengan pemilik bar, munculah sebuah ide. Mereka tetap menghibur para pengunjung dengan menyanyi tapi diiringi oleh musik yang sebelumnya pernah mereka rekam. Di luar dugaan, hal itu justru mendapatkan antusiasme yang besar dari para pengunjung. Mengapa? Karena selanjutnya para pengunjung bisa secara bergantian menyanyi tanpa harus membuat para personil band lelah memainkan musik secara berulang-ulang.

Karaoke berasal dari Bahasa Jepang yaitu Kara- dari kata Karappo yang berarti kosong dan Oke – dari kata Okesutura atau orkestra. A Meski awalnya hanya sekedar hiburan untuk melepas kepenatan kini Karaoke teah menjelma menjadi salah satu bagian yang dianggap mempunyai andil dalam peerkembangan dunia musik. Bagaimana tidak, dengan Karaoke, setipa orang- tanpa harus mempunyai suara bagus- bisa langsung merasakan menjadi penyanyi sungguhan karena mereka menyanyi diiringi musik yang sama dengan yang dinyanyikan oleh penyanyi aslinya.

Di Jepang sendiri, awal perkembangan Karaoke secara tidak langsung didukung oleh gaya hidup orang Jepang yang senang mengadakan pesta. Selain itu, kehidupan sehari-hari mereka yang penuh persaingan dan stress yang membuat mereka mencari hiburan untuk mengalihkan mereka sejenak dari pekerjaan.

Perkembangan tehnologi juga turut mengambil bagian dalam mendukung perkembangan Karaoke. Mulai dari bentuk rekaman kaset berkembang kemudian dalam bentuk CD, LD dan DVD.. Bahkan dengan adanya teknologi home karaoke set, aktivitas bernyanyi ini tidak hanya bisa dinikmati di tempat-tempat tertentu saja, tapi juga di rumah. Dan kalaupun belum memiliki piranti tersebut, sudah banyak dijual tape khusus karaoke yang menyajikan musik dan vokal penyanyi aslinya secara terpisah. Jadi lagu yang baru munculpun bisa dipelajari dengan panduan suara penyanyi aslinya.

Tapi kemudian muncul masalah. Bentuk rumah masyarakat Jepang yang sebagian besar materialnya terbuat dari kayu -dan tentunya tidak kedap suara- serta jaraknya yang dekat-dekat, membuat para keluarga tidak leluasa untuk bernyanyi Karaoke, terutama pada malam hari. Masalah ini kemudian malah melahirkan ide baru yang membuat Karaoke justru makin ngetop, yaitu Karaoke Box.

Kemunculan Karaoke Box pertama kali diperkenalkan pada tahun 1984 di sebuah daerah pinggiran di Okayama. Karaoke Box pertama ini dibuat dari Mobil Box yang biasanya digunakan untuk mengangkut barang yang kemudian dimodifikasi sehingga kedap suara dan bisa dipakai untuk bernyanyi. Pada perkembangan selanjtnya, Karaoke Box terdiri dari sebuah ruangan yang tidak terlalu besar yang bisa menampung 2-10 orang yang berisi peralatan untuk Karaoke seperti layar monitor. Layar monitor inilah yang kemudian akan menampilkan video musik beserta lirik lagu yang dimainkan.

Kemudian Karaoke Box mulai merebak di mana-mana dan dapat ditemui di berbagai tempat, di Mall, di pusat perkantoran dan di taman-taman hiburan.

Kehadiran Karaoke ini disambut baik oleh keluarga-keluarga Jepang, karena dengan mengunjungi Karaoke Box,. mereka jadi mempunyai waktu untuk menghabiskan waktu bersama dengan keluarga Hubungan antar anggota keluarga menjadi kian erat dan harmonis dengan seringnya mereka menghabiskan waktu bersama. Namun di lain pihak tak urung kehadiran Karaoke Box ini juga menuai hujan kritik Ruangan tertutup yang tidak begitu luas ini disinyalir dapat digunakan untuk berbuat maksiat, terutama oleh anak-anak muda.

Karaoke Box lalu menyebar ke negara-negara Asia lainnya, terutamanya di Negara Asia Timur dan Asia Tenggara. Di setiap negara, karaoke box mempunyai sebutan yang berbeda-beda. Di China, termasuk Taiwan, sebutan Karaoke Box adalah KTV alias Karaoke TV merujuk pada MTV yaitu Music Television. Sementara di Filipina, Karaoke Box terkenal dengan sebutan Videoke, sedangkan di Korea Selatan, sebutan yang dipakai adalah Noraebang. Istilah Karaoke Box selain di Jepang juga dipakai di Hongkong.

Di Hongkong lain lagi, di restoran-restoran tradisional China, mereka menyediakan ruang Karaoke yang disebut Mahjong-Karaoke, dimana di ruangan tersebut juga terdapat tempat untuk bermain Mahjong, sehingga saat para orang tua asyi bermain Mahjong, anak-anak mereka dapat ber karaoke tanpa mengganggu orang tua mereka

Selain sebagai hiburan, karaoke juga digunakan untuk proses belajar. Karena dengan menyanyikan lagu, terutama lagu yang berbahasa Inggris yang disertai dengan teks, dapat memperlancar kemampuan bahasa Inggris mereka..

Sumber

About lagukaraokeindo

Kami jual lagu karaoke indo dan barat bekualitas

Posted on January 19, 2011, in Download Lagu Karaoke Gratis. Bookmark the permalink. 1 Comment.